War Of Lovers - Part Five
Sakura menarik nafas panjang sekedar untuk menenangkan diri. Ditahan sebentar, kemudian dihembuskan kembali nafas tersebut pelan-pelan."Terima kasih, tapi tidak usah." Jawab Sakura lembut. 'emang siapa sih yang mau dianterin pulang kalau mereka lagi dalam mode perang kayak gini' batin Sakura. Well, kayaknya sih Sakura udah tau tentang sifat mereka yang 'bakal-ngelakuin-apa-aja- demi-mendapatkan-apa-yang-mereka-mau'. Tapi tau darimana? Coba di flashback.
FLASHBACK
"Sakura" panggil Hana. Yang dipanggil hanya menoleh sebagai bentuk bahwa ia merespon. "Aku kasih tau ya. Yang namanya Zaki, Syahmil sama kak Mada itu, kalau udah terobsesi sama sesuatu mereka bakal dapetin sesuatu itu dengan cara apapun sampe mereka dapet. Pernah sekali mereka --secara kebetulan-- punya satu hal yang jadi keinginan mereka bertiga. Alhasil mereka bertiga perang(?) buat dapetin benda itu. Yah, meskipun ujung-ujungnya gak ada yang dapet soalnya pada akhirnya mereka bertiga jadi tertarik sama hal yang lain." terang Hana. Sakura merespon dengan wajah yang tampak keheranan. Hana yang mengerti akan hal itu pun langsung melanjutkan penjelasannya. "Kalo dari yang diliat sih, kayaknya mereka bertiga naksir kamu deh." JDER! Petir imajiner pun menyabar hati Sakura. "Tu-tunggu... Kok kamu mikirnya gitu sih?" tanya Sakura sedikit panik. "Hhh... Semua orang yang ada di sekolah ini --kecuali kamu, karna kamu orang baru-- juga tau kali. Soalnya tahun lalu mereka juga begitu. Keliatan banget kok dari matanya" terang Hana. "Tahun lalu? Itu berarti Zaki belum SMA dong. Kok udah pada tau aja?" tanya Sakura. "Waktu SMP dia sekolah di sini juga. Makanya kita tau" kata Hana menanggapi pertanyaan Sakura. "Te-terus, aku harus gimana dong ke mereka?" "Ya terserah kamu. Maaf aku gak bisa bantu. Mereka kalau udah mode perang nyeremin."
END OF FLASHBACK
"Eh, kenapa?" tanya Zaki heran. "Ya, gapapa sih" jawab Sakura. "Kalo gitu ayo kita anterin" kata Mada. "Eh, gak usah" kata Sakura --sedikit-- panik. Syahmil yang melihat itu pun menyimpulkan "Kamu udah tau ya tentang kita" yang langsung membuat Sakura agak terkejut "W-we-well, gimana ya? Ya, gitu deh." kata Sakura bingung menanggapi pertannya --penyataan-- kakak kelasnya itu. Sempat ada keheningan di antara mereka sampai akhirnya Syahmil membuka suara. "Oke kalau gitu. Aku gak akan maksa. Aku pulang duluan. Dah Sakura. See ya." Syahmil pun pergi menuju halte bis terdekat. Setelah Syahmil pergi, datang sebuah limosin berwarna putih. "Tuan muda." kata sopir itu setelah turun dari limosin tersebut. "Baiklah, kayaknya aku juga harus pulang. Hati-hati di jalan ya Sakura." kata Mada yang kemudian memasuki mobil tersebut. Sakura hanya diam saja melihat keduanya telah pergi. Sekarang tinggal Zaki dan Sakura yang ada di sana. "Mau sampai kapan kakak di sini? Ayo pulang, biar aku temenin." kata Zaki. "Tenang aja. Kalau mereka gak ada aku normal-normal aja kok." lanjutnya seolah tau apa yang tengah dikhawatirkan oleh Sakura. "O-oke.." jawab Sakura ragu.
[SKIP TIME]
--kamar Sakura--
SAKURA POV
Huaa, still alive... Aku pikir aku bakal mati gara-gara hal tadi. Untung aja tadi di jalan Zaki biasa-biasa aja, kalo gak mati deh bisa-bisa. Tririririiiing.... Eh, e-mail dari siapa? eh? EH?! DARI ZAKI?! DIA DAPET DARI MANA?! Oh iya, dia kan anak pemilik sekolah. Haah..., dasar. Baca dulu aja deh. Hah? Apaan nih? Baru kenal aja udah ngajakin jalan. Aduh, adik kelasku ini.... Hah.., biarin dulu aja deh. Aku capek mau istirahat. Semoga aja besok gak ada kejadian yang aneh-aneh deh
.
.
.
Sorry kalo pendek. Lagi gak ada ide :D