Wednesday, May 21, 2014

Killing God : Prolog

Virtual Novel : Killing God

Killing God

Prolog

“haah.. dasar merepotkan” laki-laki itu berdiri disamping jasad seorang perempuan yang masih segar. Terlihat sebuah pisau tertancap di dadanya.
“taruh mana ya…?” gumamnya. Laki-laki itu memperhatikan seluruh bagian ruangan yang merupakan kamar tidurnya.
“oh ya, taruh situ saja!” serunya ketika melihat ke langit-langit kamarnya.
Laki-laki itu membuka pintu kamarnya, meninggalkan mayat perempuan dngan darah segar tergeletak di lantai. Tak lama kemudian ia kembali membawa sebilah pisau lain yang masih bersih, dan sebuah bangku plastik. Ia meletakkan bangku plastik di atas tempat tidurnya, dan berdiri di atasnya sambil menjaga keseimbangan.
“kreek” ia menusuk plafon di langit-langit kamarnya, dan membuat lubang yang cukup besar untuk dimasuki.
“nah, tinggal dibungkus” ujarnya sembari turun dari tempat tidurnya.
Laki-laki itu kembali meninggalkan kamarnya. Ia kembali membawa sebuah kantung plastic berukuran besar, dan sebuah lakban hitam. 
“kalau pakai baju nanti tidak rekat, apa boleh buat, bajunya harus dilepas”
Tanpa rasa bersalah, laki-laki itu melepas satu persatu pakaian dari jasad perempuan. itu. Ia kemudian mengambil plastik besar yang dibawanya dan memasukkan jasad perempuan tersebut kedalamnya.
“jangan sampai ada udara” ia mengeluarkan udara dari kanung plastik berisi jasad perempuan itu, dan merekatkan mulut kantung dengan lakban hitam.
“nah beres, harusnya tidak berbau” ujarnya selesai membungkus jasad.
Laki-laki itu kembali menaiki tempat tidurnya, kali ini sambil menggendong mayat yang sudah dibungkus itu di pundaknya. Ia memasukkan mayat tersebut kedalam loteng melalui lubang yang telah ia buat.
“nah, tidur nyenyak di situ, jangan ganggu hidupku lagi” ucapnya ketika berhasil memasukkan mayat ke dalam loteng. Ia turun dari kursi di atas tempat tidurnya, dan meraih lakban hitam.
“biar tidak ada yang mengetahui” ia merekatkan kembali plafon yang tadi dilubanginya, sehingga terlihat seolah tidak terjadi apa-apa.
“nah, sekarang beres semua, tinggal bersih-bersih”
Laki-laki itu merapikan kamarnya. Pakaian bekas mayat perempuan tadi dibakar dan ditebarkan abu nya di udara. Pisau yang tadinya berlumuran darah kini sudah kembali bersih tersusun dalam rak di dapur.
“nah, beres”
Tiba-tiba terdengar suara klakson mobil dari luar pagar. Laki-laki itu bergegas keluar.

Killing God Step 1 : Raise and Shine

New Virtual Novel : Killing God

Virtual Novel : Killing God

Killing God

Sebelumnya, untuk memperjelas, novel-novel yang pernah ditulis di Intion itu ada :

- Shinigami Half Vampire (cancelled)
- My Baka Girlfriend (cancelled)
- Acceleration Zombie Apocalypse
- War of Lovers (finished)
- Killing God (coming)

Untuk My Baka Girlfriend dan Shinigami Half Vampire harus berhenti karena ada kendala, bagi yang suka baca, mohon maaf. War of Lovers yang ditulis oleh Nisa Cantika sudah diakhiri di part 9.
Acceleration Zombie Apocalypse dalam kondisi pending karena juga ada kendala sehingga tidak bisa dilanjutkan untuk sementara. Sekali lagi mohon maaf untuk yang suka baca.
Virtual Novel baru dari Intion yaitu Killing God, yang akan segera di post part per part nya.

New Virtual Novel : Killing God

Synopsis 

Terkadang, membunuh seseorang yang kita cintai itu menyenangkan. Begitulah yang dirasakan Felix, siswa SMA yang menjadi kebanggaan sekolahnya. Kehidupan Felix yang tadinya baik-baik saja seketika berubah ketika sisi gelap dirinya mulai memberontak untuk keluar. Siapa yang sangka kalau siswa teladan yang menjadi kebanggaan sekolah bisa menjadi seorang psycho? Semua kehidupan Felix berubah, mulai dari keuangan, cinta, keluarga, dan kehidupan sekolahnya. Bahkan Anggie, pacarnya sendiri pun tidak luput dari kegilaan Felix dengan sisi gelapnya.

Tuesday, May 20, 2014

PS4 and XBox One Facing Huge RAM Limitations??

CryTek Developer Warns PS4 and XBox One Facing Huge RAM Limitations

PS4 and XBox One RAM Limitations

PS4 and XBox One Facing Huge RAM Limitations??

"Ryse: Son of Rome developer CryTek has warned that being limited to 8GB of RAM will be a huge shortcoming for both the Xbox One and PlayStation 4.

Both current-gen consoles come packing 8 gigs of memory, a huge chunk of which is taken up by each system’s OS. While many of the early titles have looked fantastic, CryTek’s business development manager Sean Tracy has said that it is already encountering RAM limitations on PS4 and Xbox One…

PS4 and XBox One Facing Huge RAM Limitations??
Speaking in an interview with GamingBolt, Tracy claimed that “Though the PS4 and Xbox One don’t offer an enormous jump over the previous generation in terms of raw processing power, the custom AMD APU’s within both platforms represent a huge leap forward in terms of integration and capability.

“We are delighted with the updates to the next-gen hardware but of course always want more! The unified architecture of the [Accelerated Processing Units] allows us to easily leverage massive amounts of resources for all kinds of features including rendering, physics, animation and more.”

While this may all sound like great news for console gamers, Tracy was quick to put the kibosh on this news, signalling alarm when revealing that Xbox One launch title Ryse: Son of Rome pushed the system to its limit thanks to RAM limitations.

“I would have to agree with the viewpoint that 8 gigs can easily be filled up, but also keep in mind that developers don’t necessarily even have access to all 8 gigs of it,” Tracy continued. “For example the Xbox One retains some of the RAM for OS purposes.

“We already had to manage quite intensely our memory usage throughout Ryse and this will be one of the limiting factors surely in this generation. As hardware gets stronger the complexity of scenes can be increased and the dynamism within them. However, with that said it’s not the raw power alone that will allow for photorealistic graphics but technology that intelligently scales and utilizes all that the hardware has to offer.”

It’s worth bearing in mind that the Xbox 360 and PlayStation 3 both came packing a meagre 512MB of RAM, which was still enough to produce gaming beauties such as The Last of Us, Grand Theft Auto V, and Halo 4."

source - Game-Debate