Virtual Novel : Killing God
Killing God
Prolog
“haah.. dasar merepotkan” laki-laki itu berdiri disamping jasad seorang perempuan yang masih segar. Terlihat sebuah pisau tertancap di dadanya.
“taruh mana ya…?” gumamnya. Laki-laki itu memperhatikan seluruh bagian ruangan yang merupakan kamar tidurnya.
“oh ya, taruh situ saja!” serunya ketika melihat ke langit-langit kamarnya.
Laki-laki itu membuka pintu kamarnya, meninggalkan mayat perempuan dngan darah segar tergeletak di lantai. Tak lama kemudian ia kembali membawa sebilah pisau lain yang masih bersih, dan sebuah bangku plastik. Ia meletakkan bangku plastik di atas tempat tidurnya, dan berdiri di atasnya sambil menjaga keseimbangan.
“kreek” ia menusuk plafon di langit-langit kamarnya, dan membuat lubang yang cukup besar untuk dimasuki.
“nah, tinggal dibungkus” ujarnya sembari turun dari tempat tidurnya.
Laki-laki itu kembali meninggalkan kamarnya. Ia kembali membawa sebuah kantung plastic berukuran besar, dan sebuah lakban hitam.
“kalau pakai baju nanti tidak rekat, apa boleh buat, bajunya harus dilepas”
Tanpa rasa bersalah, laki-laki itu melepas satu persatu pakaian dari jasad perempuan. itu. Ia kemudian mengambil plastik besar yang dibawanya dan memasukkan jasad perempuan tersebut kedalamnya.
“jangan sampai ada udara” ia mengeluarkan udara dari kanung plastik berisi jasad perempuan itu, dan merekatkan mulut kantung dengan lakban hitam.
“nah beres, harusnya tidak berbau” ujarnya selesai membungkus jasad.
Laki-laki itu kembali menaiki tempat tidurnya, kali ini sambil menggendong mayat yang sudah dibungkus itu di pundaknya. Ia memasukkan mayat tersebut kedalam loteng melalui lubang yang telah ia buat.
“nah, tidur nyenyak di situ, jangan ganggu hidupku lagi” ucapnya ketika berhasil memasukkan mayat ke dalam loteng. Ia turun dari kursi di atas tempat tidurnya, dan meraih lakban hitam.
“biar tidak ada yang mengetahui” ia merekatkan kembali plafon yang tadi dilubanginya, sehingga terlihat seolah tidak terjadi apa-apa.
“nah, sekarang beres semua, tinggal bersih-bersih”
Laki-laki itu merapikan kamarnya. Pakaian bekas mayat perempuan tadi dibakar dan ditebarkan abu nya di udara. Pisau yang tadinya berlumuran darah kini sudah kembali bersih tersusun dalam rak di dapur.
“nah, beres”
Tiba-tiba terdengar suara klakson mobil dari luar pagar. Laki-laki itu bergegas keluar.
Killing God Step 1 : Raise and Shine