Virtual Novel - My Baka Girlfriend
I better walk behind you
30 June 2013, 5.30 PM, Ryuzaki Irill
To : Hanako, Rinku
Nanti malam ada yang mau makan? Aku rasa perasaanku sudah mulai membaik...
Beberapa hari menenangkan diri membuat perasaanku lebih baik. Tapi perasaanku tidak pernah lebih baik daripada saat aku bersama Hanako. Walaupun hidupku penuh dengan masalah, tapi jika aku berada di sampingnya, entah mengapa rasanya semua masalah itu bisa ku hadapi.
Malam ini aku mengajak Hanako dan Rinku makan malam bersama. Aku yang meneraktir mereka.
“BOOM HEADTSHOT!!”
Nada pemberitahuan handphone ku terdengar. Aku beralih dari komputer ku sejenak, melihat pesan yang masuk.
From : Hanako
Iya, aku dijemput? Atau naik bus?”
Hanako mambalas pesan ku lebih dulu.
To : Hanako
Nanti aku kerumah mu..
Balasku.
Aku kembali ke komputer ku. Beberapa hari ini aku menenangkan diri dengan bermain game. Beberapa orang tidak mengetahui manfaatnya, sehingga mereka menilai dengan sebelah mata.
Setelah 2 jam bermain, aku melihat ke jam dinding di kamarku menunjukkan pukul 4.30 sore. Aku bergegas beranjak dari komputer dan bersiap-siap pergi makan malam.
Tepat pukul 5, aku berangkat ke rumah Hanako. Aku meminta Lierre mengantarku dengan mobil.
Sampai di rumah Hanako, aku menyuruh Lierre pulang.
Beberapa menit menunggu, Hanako keluar dari rumah. Seperti biasa, kecantikkannya tidak pernah berkurang di mata ku. Tak peduli setebal apapun ia menggunakan make up, atau tanpa make up sama sekali, aku tetap menganggapnya Hanako ku.
“heyy..”
Hanako melambai-lambaikan tangannya di depan wajahku.
“eh, apa..?” tanya ku yang baru tersadar dari pesona kecantikan Hanako.
“kamu kenapa melamun..?”
“nggak apa-apa..” jawabku.
“bohong..” kata nya.
“memang..”
I better walk behind you
30 June 2013, 5.30 PM, Ryuzaki Irill
To : Hanako, Rinku
Nanti malam ada yang mau makan? Aku rasa perasaanku sudah mulai membaik...
Beberapa hari menenangkan diri membuat perasaanku lebih baik. Tapi perasaanku tidak pernah lebih baik daripada saat aku bersama Hanako. Walaupun hidupku penuh dengan masalah, tapi jika aku berada di sampingnya, entah mengapa rasanya semua masalah itu bisa ku hadapi.
Malam ini aku mengajak Hanako dan Rinku makan malam bersama. Aku yang meneraktir mereka.
“BOOM HEADTSHOT!!”
Nada pemberitahuan handphone ku terdengar. Aku beralih dari komputer ku sejenak, melihat pesan yang masuk.
From : Hanako
Iya, aku dijemput? Atau naik bus?”
Hanako mambalas pesan ku lebih dulu.
To : Hanako
Nanti aku kerumah mu..
Balasku.
Aku kembali ke komputer ku. Beberapa hari ini aku menenangkan diri dengan bermain game. Beberapa orang tidak mengetahui manfaatnya, sehingga mereka menilai dengan sebelah mata.
Setelah 2 jam bermain, aku melihat ke jam dinding di kamarku menunjukkan pukul 4.30 sore. Aku bergegas beranjak dari komputer dan bersiap-siap pergi makan malam.
Tepat pukul 5, aku berangkat ke rumah Hanako. Aku meminta Lierre mengantarku dengan mobil.
Sampai di rumah Hanako, aku menyuruh Lierre pulang.
Beberapa menit menunggu, Hanako keluar dari rumah. Seperti biasa, kecantikkannya tidak pernah berkurang di mata ku. Tak peduli setebal apapun ia menggunakan make up, atau tanpa make up sama sekali, aku tetap menganggapnya Hanako ku.
“heyy..”
Hanako melambai-lambaikan tangannya di depan wajahku.
“eh, apa..?” tanya ku yang baru tersadar dari pesona kecantikan Hanako.
“kamu kenapa melamun..?”
“nggak apa-apa..” jawabku.
“bohong..” kata nya.
“memang..”
“tuh kan, apa sih..?” tanya nya penasaran.
“kamu cantik.......” ujarku.
“cup”
Aku mencium kening Hanako. Wajahnya memerah.
“su, sudah ayo kita berangkat...” kata nya sambil mendorongku.
“iya...” sahut ku.
Kami berangkat ke tempat makan yang dijanjikan sebelumnya dengan berjalan kaki. Karna memang tempatnya tidak jauh dari rumah Hanako.
“Rinku sudah sampai belum..?” tanya Hanako.
“mana aku tau..” jawabku.
“BOOM HEADSHOT!!” handphone ku berbunyi.
“nah, itu mungkin pesan dari Rinku..” ujar Hanako.
Aku melihat pesan yang masuk di handphone ku.
From : Rinku
Kau dan Hanako dimana? Lama sekali..
Aku sudah di pintu masuk..
“iya dari Rinku..” jawabku.
“apa katanya..?”
“dia sudah sampai..”
“kalau begitu ayo..”
Hanako berlari mendahuluiku.
Kami sampai di tempat yang dituju, Cafe Ovalline. Rinku melambai pada kami, Hanako membalas lambaian tangannya, dan langsung berlari menghampiri Rinku.
“lama sekali..” sahut Rinku begitu aku tiba.
“maaf, kau saja yang terburu-buru, kan aku janji malam hari, ini masih pukul 6, sore hari..” jawabku.
“alasan..” balasnya.
“sudah-sudah, ayo kita makan, aku lapar..” sahut Hanako sembari mendorong ku ke pintu masuk.
Hanako duduk di sampingku, sementara Rinku berhadapan denganku. Aku duduk di pinggir samping jendela, tempat yang paling aku suka.
“nah... ini dia..” seru Hanako ketika pesanan kami datang.
Rinku memesan Omelette dan Avocado Juice . Hanako memesan Spaghetti dan Strawberry Juice . Sementara aku memesan Apple Pancake dan Avocado Juice.
“habis makan nanti kita ke taman ya..?” usul Hanako.
“boleh..” jawabku.
Aku melirik Rinku, ia mengangguk sambil menikmati Avocado Juice nya.
Selesai makan, kami berjalan ke taman yang jaraknya hanya beberapa meter dari tempat kami makan.
Hanako dan Rinku berjalan di depanku. Aku berjalan dibelakang mereka, menjaga jarak yang tidak terlalu jauh.
Aku teringat 3 minggu yang lalu, saat kami berempat berlibur ke jakarta. Waktu itu masih ada Ken bersama kami. Tapi setelah liburan itu ia menghilang entah kemana, tanpa meninggalkan informasi apapun.
to be continued to I better walk behind you part 2
to be continued to I better walk behind you part 2