Sunday, April 6, 2014

WAR OF LOVERS

WAR OF LOVERS - PART EIGHT

2 bulan sudah sejak Sakura menginjakkan kakinya di sekolah yang ia tempati itu. Dan 2 bulan sudah hari-harinya selalu di isi dengan... "Pagi Sakura..." kata tiga pemuda berbarengan. Ya, Sejak hari dimana ketiganya menawarkan diri untuk mengajak Sakura pulang bersama, hari-hari Sakura di sekolah selalu di isi dengan kehadiran tiga pemuda yang populer di sekolah. Entah ia akan melihat mereka bertiga bersamaan atau pun sendiri-sendiri. Tapi Sakura nyaman bersama mereka karena mereka sangat baik bahkan dimata Sakura hubungan ketiganya terlihat akrab sekali. Ya, dimata Sakura, tapi bagaimana dimata ketiganya? Bagai iblis yang saling berseteru untuk memperebutkan jiwa manusia. "Pagi Zaki, Mada, kak Syahmil." balas Sakura sambil tersenyum. "Sakuraaaa!!" sebuah teriakan mencapai indra keempat orang yang sedang berada tak jauh dari gerbang sekolah. "Pagi Hana." sapa Sakura setelah Hana sampai dihadapannya. Rupanya yang berteriak tadi Hana. "Ke kelas bareng yuk!" ajak Hana. Anggukkan singkat diberikan sebelum dia berucap "Duluan ya" kepada tiga pemuda yang tadi bersamanya. Anggukan kecil diterimanya dari tiga pemuda dihadapannya sebelum akhirnya ia mulai berjalan meninggalkan mereka menuju kelasnya bersama sahabatnya, Hana. Saat keduanya sudah dalam jarak yang cukup jauh, satu dari tiga pemuda itu membuka suaranya. "Bisakah kalian menjauh dari malaikatku?" sebuah pertanyaan yang lebih terkesan seperti sebuah perintah kini keluar dari mulut seorang pemuda tan. "Malaikatmu? Ck, dia bahkan belum mendengar pernyataan cintamu. Atau lebih tepatnya tidak akan, tidak akan pernah" kata seorang berkacamata sambil menekankan kata tidak akan dalam kalimatnya tadi. "Oh ya? Kita lihat saja nanti" balas pemuda tan menantang. "Hey, masih ada aku, ingat? Jangan cuma berkompetisi berdua saja" dengusan terdengar setelah seorang pemuda yang eksistensinya sempat dilupakan oleh kedua pemuda lainnya menyeruakan suaranya. "Bocah sepertimu mana mungkin bisa bersanding dengan kami" tanggap pemuda berkacamata. "Hoo, ada yang menyatakan perang rupanya. Maaf ya, aku tidak takut dengan kalian, iblis" balas pemuda bertubuh kecil itu. "Tak sadarkah kau bahwa kau juga iblis heh?!" penyataan tak suka keluar dari mulut pemuda tan. "Bertengkarlah sesuka kalian karena pada akhirnya Sakura akan jatuh ke tanganku. Khu khu khu..." kata pemuda berkacamata. "Tidak akan kubiarkan..." geram pemuda bertubuh kecil. "Kita PERANG" balas ketiganya serempak. "Apa yang kalian lakukan di sini? Sanan ke kelas, sebentar lagi bel masuk." kata sebuah suara yang datang tak diundang(?). "Ah, maaf pak/yah." jawab ketiganya. Oh, rupanya itu kepala sekolah mereka tercinta /yyyaaaayyyy/.
.
.
.
Waaa...., gomennasai minna-san. Ampun, maafkan diriku. Minggu lalu keasikan libur jadi lupa sama cerita ini. Maafkan aku, maafkan aku. Aku tidak bermaksud, sungguh... Sekali lagi maaf,  hontou ni gomennasai

No comments:

Post a Comment