Sunday, November 30, 2014

Tugas Sekolah

Virtual Up Comedy

Tugas Sekolah

Assalamu'alaikum wr wb

Njir! Tugas sekolah kayak gunung everest udahan.
NUMPUK!! Gila.
Mulai dari bahasa Indonesia, Biology, Kimia, Fisika, Matematika, Olahraga, Seni Budaya, Keterampilan, Bahasa Inggris, SEMUA ngasih tugas.
Ya okelah, secara gua ini kelas Akselerasi, memang wajar kalo banyak tugas, apalagi udah kelas XII.
Tapi ya tetep aja gua gedeg.

Mending kalo tugasnya dateng per minggu gitu, semisal minggu ini tugas halaman 12, dikumpul minggu depan, kemudian dikasih tugas baru lagi, dikumpulnya minggu lusanya. Gitu kan enak, ngerjain tenang, hidup nyaman.
Lah ini??
Oke si memang, untuk pelajaran yang lain memang seperti itu sistemnya. TAPI, ada 1 pelajaran yang baru ganti guru, dan gurunya itu memang disciplineholic banget. Alias cinta banget sama yang namanya disiplin, dan perfeksionis banget lagi orangnya. Yaitu guru Bhs. Indonesia.

Guru bahasa Indonesia di sekolah gua ni nggak ada yang bener. Dulu ada, gurunya perempuan. Kaga enaknya sama dia, ya SAMA. Perfeksionis dan disciplineholic, tapi masih rada toleran guru yang ini ketimbang yang sekarang. Guru satu ini kalo ngasih tugas masih wajar. Tapi sekali hasilnya jelek dikit, akibatnya fatal. Kenapa fatal? jelas, karena guru ini terkenal sebagai pembuat gosip di ruang guru. Jadi waktu itu kelas gua telat ngumpul tugas, telatnya nggak lama-lama kok.
Cuma 1 minggu.
Udah gitu gurunya ngomel-ngomel. Langsung dia berbagi cerita sama semua guru yang dia temuin lewat kelas gua.
"ini Aksel, tapi kok disuruh ngumpul tugas sudah 1 minggu nggak dikumpul juga" gitu kurang lebih kata-katanya.
Padahal sebenernya nggak sepenuhnya salah kita juga. Karena nggak ada konfirmasi untuk ngumpulnya, jadi nggak ada yang ngumpul. Mana gurunya pergi ke Yogya pulak.

Oke singkirkan dulu soal guru, sekarang kita bahas tugas sekolah.
Nah yang mau gua bicarain ini, tugas bahasa Indonesia. Guru yang super perfeksionis ini memang gila banget kalo ngasih tugas. Dia mau nggak ada coretan SEDIKITPUN di buku latihan, ga boleh ada type x, label, atau apapun. Semua tulisan harus natural tulisan tangan tanpa edit. Okelah mungkin lu yang tulisannya bagus-bagus, udah rapi dari alamnya ya enak-enak aja.
La apa kabar gua?
Tulisan gua acak-acakan cee.
Satu lagi, yang buat gedeg, yaitu SURAT LAMARAN PEKERJAAN. Pake latin lagi!

Ini satu-satunya tugas yang buat gua stres selama 1 minggu. Gila aja coba, gua udah ngumpul sekali. Kemudian selesai dikoreksi, salah, suruh ngulang lagi. Gua ngumpul kedua kalinya, dikoreksi. SALAH lagi. Gua perbaikin, kumpul untuk ketiga kalinya, dan SALAH lagi. Parahnya, yang ketiga kalinya, gua cuma salah karena huruf M di nama gua agak ketebelan SEDIKIT banget. Itu kan bukan salah gua, itu salah pulpennya!!

Ni gua udah ngumpul yang keempat kalinya, moga-moga ada yang salah. Kalaupun salah.
Hehehe..
Tenang aja, gua udah persiapkan 3 surat lamaran cadangan yang akan gua kumpul seandainya masih salah juga. Udah nggak keitung lagi kertas yang gua buang untuk nulis surat lamaran ini. Dan kali ini, gua pasti berhasil!

Tapi ya gitulah, kesibukkan gua. Alih-alih tugas berkurang, malah nambah tiap minggunya. Hadeh..

Gua Kahfi Akahito, thanks.

Wassalamu'alaikum wr wb

Sunday, October 12, 2014

Kilanait

VIRTUAL NOVEL - KILANAIT

Kilanait : Hal Aneh Yang Terjadi



“Hai, Steven. Aku Crystal, Crystal Megan. Sorry ya kemaren gak sempet ngenalin diri. Aku ada pemotretan sih.” Kata Crystal.
Di pagi yang membosankan –menurut Steven –datanglah sang bidadari penyelamat hati. Steven hanya terbengong-bengong mendapati Crystal berada di sampingnya dan menyapanya seperti saat ini.
“Stev? Hello…” lambaian tangan pun Crystal lakukan tepat di depan wajah Steven. Hal itu dilakukan karena tidak ada respon sama sekali dari Steven.
“oh, eh, ah, hai. Sorry. Ah iya, gue Steven, Steven Brock. em, Crystal, boleh minta tanda tangannya gak?” Tanya Steven malu-malu.
“oh boleh kok.” Senyuman manis menyertai jawabannya.
Setelah Crystal memberikan tanda tangannya, alangkah terkejutnya Steven melihat tanda tangan tersebut. Bukan karena tanda tangannya yang indah atau menawan melainkan sesuatu yang mengerikan terlihat di sana.
KRIIING KRIIING
Awal mula pembelajaran hari itu pun dimulai.
SKIP TIME
-kantin-
“lu ngomong apa tadi ke Stev? Kok dia sampe keliatan kaget gitu?” Tanya Jeremy.
“jangan bilang kalau lu ngasih tau ke dia tentang kita.” Kata Anderson curiga.
“hm? Enggak kok. Aku cuma ngasih dia tanda tangan doang.” Kata Crystal santai.
“terus kenapa dia sampe kaget gitu?” Tanya Anderson.
“gak tau dan gak mau tau. Aku pergi duluan ya. Ada pemotretan. Daahh~” lambaian tangan mengiringi kepergian Crystal.
“haah, dasar model” celetuk Jeremy. Anderson hanya bisa tersenyum dan memahami.
-atap sekolah-
“ya, kira-kira sepeti itu” kata Steven berbicara dengan seseorang di seberang telepon.
“……”
“baik. Akan saya usahakan. Siap.” Sambungan telepon pun terputus.
“Crystal Megan, sang ketua. Aku pernah melihatnya sekali waktu menandatangi kontrak dengan kliennya. Tapi kenapa tanda tangannya yang ada di kontrak dan yang dia berikan berbeda? Bukan hanya dari bentuk, tapi ketebalan, kemiringan dan segala aspek di dalamnya berbeda. Sebenarnya dia itu siapa?” Steven bermonolog.
SKIP TIME
-gang sempit dekat markas kepolisian-
-pukul 00.10-
DOR TRING TING
AK47 mengeluarkan pelurunya dari arah gedung dekat menara. Peluru itu tepat mengenai jantung sang korban.
“gotcha.” Kata Crystal, pelaku penembakkan.
Mendengar suara puas sang ketua melalui mikrofon, Anderson dan Jeremy bergegas menuju ke tempat sang korban berada. Mereka membelah tubuh korban dengan sangat hati-hati. Kemudian pergi setelah mendapat apa yang mereka inginkan.
“Hyena, ayo pergi.” Kata Anderson kepada Crystal melalui mikrofon. Hyena, adalah codename milik Crystal.
“you go first, Jagermeister.” Jawab Crystal.
“oi, ayo cabut.” Teriak Jeremy lebih kepada Anderson.
“oke, kalau gitu gue sama bloodyfreak bakal nunggu lu di base.” Kata Anderson.
“oke” balas Crystal. Crytasl pun mematikan mikrofonnya.
“haah. Hari yang melelahkan ya.” Sesosok bayangan pun menampakkan wujudnya dari balik tangga. Berujar pada sosok yang kini tengah membereskan senapannya.
“harusnya aku yang bilang begitu, sista.”
.
.
.
Sorry lama (banget). biasalah, orang sibuk :D 

Monday, September 1, 2014

Kilanait

Virtual Novel - Kilanait

Kilanait : Penyelidikan



FLASHBACK : ON
“Saya mohon kerja samanya pak.” Ucap Steven.
“tapi kenapa harus di kelas XI.3?” Tanya Mr.Anton, selaku kepala sekolah.
“karena kemungkinan besar pelaku kejahatan atas kasus yang akhir-akhir ini beredar ada di sekolah ini. Dan untuk kelasnya, mungkin karena disitu ada Crystal pak.” Cengiran bodoh terpampang di wajahnya.
“maksud anda kilanait?! Dan memangnya ada apa dengan Crystal?” Tanya Mr.Anton panik.
“kilanait? Jadi mereka menamai diri mereka kilanait? Menarik juga.” Sebuah seringaian terpampang di wajah Mr.Brock. “Oh, dan untuk Crystal, itu karena adik saya adalah fans beratnya pak.” Sekali lagi cengiran bodoh terpampang di wajahnya menggantikan raut wajah serius yang tadi sempat menghiasi wajah Steven.
“Hah, baiklah kalau begitu. Akan saya urus semuanya. Mulai besok anda bisa melaksanakan tugas anda.” Kata Mr.Anton menyetujui –setelah jatuh dari rasa ketidak-percayaannya atas alasan yang diutarakan tadi.
“terima kasih sir Anton. Tapi saya mohon agar ini hanya menjadi rahasia kita berdua.”
“baiklah, saya berjanji”
FLAHSBACK : OFF
STEVEN POV
Haah… bangku SMA lagi bangku SMA lagi. Terkadang bĂȘte juga sih kalau harus mengurus kasus seperti ini. But it’s okay. The challenges are here, aren’t they?
TEEET TEEET
Well, sepertinya perasaan saat bel itu berbunyi tetap tidak berubah.
“so, nama lo Steven ‘kan?” Tanya seorang anak lelaki.
“iya. Kenapa?” jawabku.
“nama gue Jeremy. Jeremy Carter. Mungkin lo pernah liat gue di tivi.” Kata anak itu dengan gaya yang…, em…, sok cool mungkin? Tunggu, Jeremy Carter? JEREMY CARTER?! PEMAIN BASEBALL ITU?!
“Jeremy Carter? Astaga, senang bisa bertemu! Gue salah satu fans lu. Ya bukan fans berat sih, Cuma suka liat permainan kalian aja. Apalagi waktu lu ngelempar bola. Ketinggian dan kecepatan yang luar biasa!” kataku semangat.
“well, ya, hahaha. By the way, mau gue anter keliling sekolah?” tawarnya.
“wih, boleh banget. Tapi ke kantin dulu ya. Laper gue.” Kataku dengan senyum khasku (baca: cengiran bodoh)
“ayo aja.”
SKIP TIME
NORMAL POV
-Jeremy’s house-
“perasaanku aja atau Steven emang mencurigakan ya?” kata Anderson bermonolog, sepertinya.
“gue juga ngerasa gitu. Soalnya waktu tadi gue ajak dia keliling sekolah matanya kayak nyari-nyari sesuatu gitu.” Kata Jeremy.
“Got it! Steven Brock. Sarjana S2 kriminologi. Sekarang kuliah S3. Usia 23 tahun –“ kata Crystal terpotong.
“tunggu! 23 tahun S2?! Gimana bisa?!” teriak Jeremy heboh.
“pasti dia orang cerdas.” Jawab Anderson kalem.
“ –Steven menyelesaikan study sampai jenjang SMA di usia 14 tahun. Dia murid percepatan. Menyelesaikan S1 dan S2 hanya dalam 3 tahun. And guess what. Dia spionase1 sejak 5 tahun yang lalu. Dan…, oh crack! Sistem pertahanan tingkat tinggi. Cuma segitu yang aku dapetin.” Kata Crystal.
“jadi benar kalau Mr.Brock itu bukan orang biasa. Itu tandanya kita harus waspada guys. Aku yakin kedatangan Mr.Brock ke sekolah kita bukan dengan alasan yang cuma-cuma. Kemungkinan identitas kita sedikit banyaknya telah mereka ketahui.” Kata Anderson memperingati.
“jadi intinya kepolisian mengibarkan bendera perang sama kita?” Tanya Jeremy meyakinkan.
“sepertinya begitu.” Jawab Crystal.
“kalau gitu kita bunuh aja si Steven itu! Atau kita beraksi siang-siang biar kecurigaannya terhadap kita hilang.” Usul Jeremy.
“kalau kita membunuh Mr.Brock, itu sama saja dengan memberikan informasi bahwa pelakunya memang ada di sekolah kita.” Jelas Anderson.
“lagipula kalau kita beraksi siang-siang itu akan menyulitkan bagi kita. Kita tidak bisa menghilang di depan umum dan melakukan aksi. Bisa-bisa yang lain akan curiga.” Kata Crystal. “dan lagi kita ini adalah kilanait. Kita adalah pembunuh yang berkerja di malam hari2. Akan terasa aneh kalau kita beraksi di bawah cahaya matahari.” Tambah Crystal dengan seringaian andalannya. “dan aku tidak mau kulitku terbakar. Itu bisa merusak reputasiku.”
GUBRAK
“jadi dia Cuma mikirin kulitnya” kata Jeremy sweetdrop.
“yah, pokoknya apa yang dikatan Crystal itu benar. Kita harus cari cara lain untuk menyingkirkannya.” Kata Anderson. “ingat! Yang kita hadapi kali ini adalah organisasi besar.”
-markas kepolisian-
“welcome home, Mr.Brock.” sambutan hangat datang dari Victor yang ditunjukkan untuk Steven.
“this is not my home, Mr.Wesley.” kata Steven.
“ya, Saya tau itu. Jadi bagaimana?” Tanya Victor.
“ini akan sangat mengejutkan. Ternyata pelaku kejahatan yang menamai diri mereka sendiri Kilanait ini berisi orang-orang terkemuka.” Kata Steven.
“maksud Anda?” Victor meminta keterangan lebih lanjut.
“mereka adalah Jeremy Carter, orang yang paling banyak melakukan pekerjaan kotor. Dia yang bertugas membunuh dan mengoperasinya. Yang kedua ada Anderson Miles, bertugas untuk melakukan transaksi dengan pembeli dan juga dia sedikit-banyak meretas suatu jaringan yang memiliki tingkat keamanan rendah. Dan yang terkahir, sang ketua, Crystal Megan. Dia adalah otak dari aksi-aksi mereka. Tugasnya menyusun rencana, meretas jaringan dengan tingkat keaman yang lumayan tinggi. Terkadang dia membantu pekerjaan kotor sebagai seorang sniper.” Terang Steven.
“ap-APA?! Atas dasar apa Anda berkata demikian?! Anda tidak punya –“
“bukti? Saya punya buktinya.” Steven memotong perkataan Victor. Dia menyerahkan sebuah amplop yang berisi foto-foto dan lain sebagainya yang dikiranya bisa dianggap sebagai bukti.
“apa ini? Bukti-bukti ini. Ini seperti Anda telah memantau mereka selama bertahun-tahun.” Victor heran jelas dengan bukti-bukti yang ditunjukkan Steven.
“Anda tidak perlu tau dan tidak perlu khawatir, Mr.Wesley. Pada saatnya Anda akan tahu semuanya. Kalau begitu Saya permisi.” Pamit Steven undur diri.
-di lain tempat-
“jadi begitu. Jadi sampai sekarang pun kamu belum bisa menemukan dalang di balik aksi yang dilakukan Kilanait ya, Stev? Semoga kau cepat menemukannya ya, Stev sayang~”
.
.
.
(1) : suatu praktik untuk mengumpulkan informasi mengenai sebuah organisasi atau lembaga yang dianggap rahasia tanpa mendapatkan izin dari pemilik yang sah dari informasi tersebut. 
(2) : kilanait adalah pelesetan dari killer night (pembunuh malam)