Sunday, December 28, 2014

Kilanait

Virtual Novel - Kilanait

Kilanait : Terungkapnya Fakta



-setahun berlalu-
DRAP DRAP DRAP
BUK
“dua lagi ada di atas. Cepat kejar!” perintah Victor.
“siap pak!” jawab anak buahnya.
Aksi kejar-kejaran terjadi antara anggota kepolisian dengan kilainait. Rupanya setelah penyelidikan panjang, akhirnya pihak kepolisian berhasil membuktikan dengan sangat meyakinkan bahwa mereka bersalah.
Tak membutuhkan waktu lama, ketiga anggota kilanait berhasil tertangkap. Ketika diinterogasi muncul lah sebuah keanehan dimana ketiga anggota kilanait itu meneriakkan hal yang memusingkan.
“apaan sih nih?! Lepasian gue! Gue bukan penjahat!” teriak Jeremy.
“apa-apaan ini? Kenapa kalian menangkap kita? Sebenarnya salah kita apa?” Tanya Anderson panik.
“salah kalian?! Apa kalian gak punya kaca, hah? Kalian sudah membunuh puluhan orang hanya untuk kalian jual organ dalamnya. Kalian masih bertanya apa salah kalian?! Keterlaluan!” jawab Victor emosi.
“apa?! Jangan tuduh sembarangan ya, pak! Kami gak pernah melakukan hal seperti itu” Crystal angkat biacar. Tidak terima dengan penyataan yang dituduhkan kepadanya dan teman-temannya.
Steven hanya beridiri di dekat jendela sembari memperhatikan kesaksian mereka yang membingungkan para polisi. Pasalnya bukti-bukti yang mereka kumpulkan sudah sangat kuat untuk memenjarakan ketiga anggota kilanait.
“kalau kalian tidak percaya, kalian bisa menelpon menejer saya untuk membuktikan alibi-alibi saya saat kejadian berlangsung” kata Crystal.
Pihak kepolisian pun melakukan saran tersebut dan mereka dibuat bingung kembali karena ternyata benar bahwa Crystal berada di lokasi pemotretan pada saat semua kejadian tersebut terjadi. Begitu pula dengan Jeremy dan Anderson.
“fufufu. Sayangnya mereka hanya meminjam, kau tahu? ‘hyena’ itu namaku, buka nama model itu. Sayang sekali ya, Stev.” Sebuah suara menginterupsi Steven yang tengah memikirkan apa sebenarnya yang sedang terjadi. Ketika Steven menengokkan kepalanya ke jendela, ia melihat tiga orang yang berdiri dengan gagahnya di bawah cahaya rembulan sehingga sulit dikenali.
“bulan purnama yang indah ya, Mr.Brock.” senyum meremehkan terlihat dari mulutnya tak tertutupi bayangan.
“kalian” geram Steven. Steven bergegas keluar dari ruangan tersebut diikuti tatapan heran dari para polisi di sana.
Sesampainya di atas gedung yang sama dengan tiga orang tadi, Steven langsung berkata “siapa kalian?! Apa maksud kalian tadi, hah?!” dengan lantang dan sarat akan emosi.
“hoo, perkenalkan. Aku bloodyfreak” kata salah seorang yang memikul dua bilah pedang di punggungnya.
“aku jagermeister” kata salah seorang yang melengkapi dirinya dengan berbagai jenis senjata api.
“kayaknya tadi aku udah bilang kalo hyena itu namaku” kata gadis berperawakan mungil yang–sepertinya–seluruh tubuhnya dililit oleh rantai–terlihat dari cela-cela jubbah hitamnya yang berkibar.
“jadi maksud kalian itu kilanait? Kilanait yang sesungguhnya?” Tanya Steven setenang mungkin.
“kami menamai diri kami kilanait karena kami berkerja di bawah cara rembulan yang menciptakan bayangan yang dapat menutupi semua aksi kami” jelas jagermeister.
“oh, jangan diartikan secara harfiah, Mr.Brock.” lanjut bloodyfreak.
“apa mak–“
“kamu bisa tanya bosmu itu nanti. Kami banyak urusan. Sampaikan salamku untuk Diana ya.” Lalu mereka hilang ditelan kegelapan malam, menyisakan sebuah tanda tanya besar bagi pihak manapun yang mengejar mereka.
-di lain tempat-
“ck, why are you so great, even since five years ago, hyena? You piss me off!” teriak satu-satunya makhluk hidup di sana.
“kamu dengar tadi? Mereka tahu tentangmu, Diana.”
“shut up. And do your duty, Stev.”

Sunday, December 21, 2014

The Ga Jadi

Virtual Comedy - The Ga Jadi

The Ga Jadi : Hari Ibu



“Coy, coy, coy, coy, coy, coy” serbu Dika heboh. [Gue: sekali aja ngapa ngomongnya, pegel nulisnya neh. | Dika: maaf kanjeng ratu *sujud-sujud minta duit/?*]
“Paan sih lo? Tau yang namanya ngeganggu gak” kata Jaya gak kalah nyolot.
“Ganggu itu adalah sebuah kata yang terdiri dari huruf –“
“Halah berisik. Jadi sebenarnya lo mau apa ke sini?” Tanya Dirga memustus sambungan teleponnya pak haji.
“Gue cuma mau ngomong kalo sekarang hari ibu” kata Dika sok-sok polos ceritanya.
“Terus?” Tanya Jaya dan Dirga kompak.
“Gak jadi.” Jawab Dika [Gue: yak, sekian dari gue. | The Ga Jadi: Gila, pendek banget! | Gue: salah Dika lah. Kan dia langsung bilang gak jadi, ya udah tamat berarti. *Dika diseret dan langsung dikeroyok masa. R.I.P Dika*]
“maksud gue kita kemana gitu yuk nyari kado buat ibu-ibu pengajian” kata Dika setelah kabur dari keroyok masa.
“ngapa yang dikasih ibu-ibu pengajian? Emak lo kagak dikasih?” Tanya Jaya switdrop ceritanya.
“ibu gue mah dah dapet yang sepe sial dari gue” jawab Dika dengan senyum bangga. [Dika: oy! Itu ngapa dipisah sepe ama sialnya -_- | Gue: terlanjur ._.]
“oke deh kalo gitu. Ayo cabut, keburu panas nih” kalo yang ini Dirga yang jawab. Biasalah anak orang kaya gak mau item dia.
Oke di sekip aja ceritanya dah pada muter-muter beli kado, udah di bungkus-bungkusin juga ceritanya.
“oke sekarang kita ke masjid trus ngasihin kado-kado ini ke mereka” binar semangat terpancar jelas di ketiga mata anak sma ini. Dengan segera mereka bergegas menuju masjid di komplek rumah mereka [the ga jadi: kok jadi baku-baku gimana gitu sih bahasa lo? | Gue: itu dibajak ._.]
Pas mereka nyampe masjid, mereka ngeliat hal yang benar-benar membuat mereka syok. Apakah gerangan hal tersebut. Mari kita saksikan setelah yang satu ini.
“kok, kok, kok…. Kenapa begini…” kata Dika syok berat dan abis.
“ini gak mungkin. Ini pasti cuma ilusi. Pasti ini mimpi” kayaknya yang paling gak terima si Jaya deh.
“kenapa… kenapa…” ß Dirga
“KENAPA MALAH BAPAK-BAPAK SEMUA?!” nah kalo yang ini rame-rame ngomongnya, kenceng pula ampe hewan ternak tetangga pada nengok semua.
“kalo kayak gini sih fix ga jadi ini” kata Dirga sambil ngehembusin nafas lelah biar kayak di manga-manga gitu.
“udah yuk cabut” usul Jaya.
“terus hadianya?” Tanya Dika
“sumbangin ke panti” jawab Dirga ma Jaya kompak [Gue: ciye ciye, jadi kompak neh. Ehem ehem, kayaknya ada sesuatu yang kalian sembunyiin nih. Kasih tau dong~ | Dirga Jaya: mau tau? | Gue: mau dong. | Dirga Jaya: *ngeluarin permen ma coklat dari balik punggung masing-masing | Gue: kyaa, gue mau dibunuh!!! | Dika: pada sarap -_-]
“sungguh suci sekali hati kalian nak” kata Dika terharu. Setelahnya Dika pun tewas ditempat akibat serangan permen dan coklat.
.
.
.
Sorry kesibukan anak kelas 3 bikin aku gak sempet buka lappy. sorry juga kalo banyak typo. buat kilanait minggu ini di post. thanks. 

Perasaan Tidak Tersampaikan, Perahu Tidak Berlayar

Amagi Brilliant Park Review

Anime Review : Amagi Brilliant Park (13 episode)

Perasaan Tidak Tersampaikan, Perahu Tidak Berlayar


Amagi Brilliant Park (2014). Haha, kalo game baru nggak bisa gua review, kalo Anime baru ya bisa lah. Tapi gua bukan pengen senang-senang di review ini, karena terus terang ya gua kecewa. Kok
Perasaan Tidak Tersampaikan, Perahu Tidak Berlayar
bisa? Ya, karena gua suka sama Sento Isuzu. Ya selain sama oppainya, dia juga cantik. Dan sepertinya memang semua tokoh anime itu cantik, termasuk lakinya. Anyway, apa yang membuat gua kecewa itu ya Sento itu ibarat cinta bertepuk sebelah tangan. Darimana gua bisa berpendapat demikian? Ya lu tonton aja tuh Anime! Ya, gua paling nggak suka sama karakter yang nggak bisa konsisten. Di mana aja! Di novel, movie, Anime. game, cerpen, dsbg. Tokoh seperti itu nggak membawa manfaat. Pindah sana-sini. Sento punya perasaan sama Kanie, tapi nggak pernah diutarakan, selalu disembunyikan. Ini yang buat gua kesel. Kanie nya? Dia mah sama Sento iya, sama Latifa juga iya. Walaupun dia tampaknya lebih cenderung ke Latifa. Itu dia akar masalahnya. Gua nggak setuju kalo Kanie x Latifa! Gua dukung Kanie x Sento, dan banyak juga yang berpikir demikian, gua bisa kasih screenshotnya.
Perasaan Tidak Tersampaikan, Perahu Tidak Berlayar

Perasaan Tidak Tersampaikan, Perahu Tidak Berlayar

Well, overall score untuk Amagi Brilliant Park dari Intion : 3.4/4 Thumbs. Ya, Kanie x Latifa mengurangi score. Review lebih lanjut di Character Review.

Character Review

Perasaan Tidak Tersampaikan, Perahu Tidak Berlayar
Kanie Seiya, tokoh utama ya, ok bisa dibilang dia termasuk badass walau nggak adu kekuatan. Tapi pemaknaan badass itu bukanlah hanya dari adu kekuatan aja, tapi juga adu otak. Taktik dan semua perencanaan yang dibuat Kanie waktu dia jadi manager. Well sebagai manager dia hebat, tapi nggak dalam urusan cinta. Ok memang ketika dia bertekad ingin membahagiakan Latifa, dan tidak akan gagal untuk kedua kalinya. Itu keren, asli. Tapi di sisi lain dia punya Sento yang kemana-mana nemenin dia, dan Sento juga punya perasaan ke dia, tapi Kanie nggak peka. Yah, tapi oke-oke aja lah. Score Intion untuk Seiya Kanie : A.

Perasaan Tidak Tersampaikan, Perahu Tidak Berlayar







Fleuranza Latifa, putri yang ownernya Amagi park. Ya mungkin banyak yang hatinya bisa luluh melihat si Latifa ini sebagai princess yang kawaii. Tapi gua nggak. Image yang muncul di pikiran gua pertama kali liat Latifa ini yaitu Princess Peach dari serial Mario. Dan gua nggak suka princess-princess loli gitu, jatuh-jatuhnya ke barbie. Ya tapi karena kutukan jadi dia nggak bisa tumbuh. Harusnya dia bisa tumbuh sesexy Sento, tapi jadinya malah tetep aja loli seumur hidup. Score Intion untuk Fluranza Latifa : A-.


Perasaan Tidak Tersampaikan, Perahu Tidak BerlayarSento Isuzu, ini karakter cewek favorite sekaligus waifu gua yang ke 9. Ya, gua lebih setuju kalo Kanie pacaran sama Sento. Kenapa? Kelihatan lebih normal. Dan gua pecinta hubungan normal. Sento ini cantik, sayang dingin. Oppai ok, Anime sekarang mah ecchi nggak ecchi ada aja oppainya. Hal yang gua tunggu tunggu sepanjang 11 episode itu ya gua pengen Kanie atau Sento nyatain perasaannya gitu. Paling nggak biar jelas, kalo soal diterima atau nggak sih ya nanti belakangan. Ada yang bilang Kanie masih ada harapan untuk suka sama Sento, karena di epiode terakhir dia sempet ada adegan romance sama Sento. Ya gua menyadari adegan itu. Tapi lihat kelanjutannya. Dia mengayuh sepeda, dan yang terlintas di flashbacknya yaitu Amagi park, semua yang dia alamin selama jadi manager di situ. Bukan Sento Isuzu. Artinya Kanie nggak punya ketertarikan sama Sento, tapi di sepanjang jalan episode kelihatan kalo Kanie itu juga deket banget sama Sento. Kan nggak konsisten. Well, score Intion untuk Sento Isuzu :  A.

Perasaan Tidak Tersampaikan, Perahu Tidak Berlayar

Moffle, karakter pendukung yang satu ini kurang gua suka sebenarnya. Ya karena dia pake topi, dan moncongnya juga kurang asik. Itu doang sih yang bikin kurang sip. Tapi ya nggak banyak yang bisa gua nilai dari karakter ini, karena gua sendiri kurang memperhatikan. Sifat over protectivenya Moffle juga gua kurang suka, karena kayaknya dia ni PD banget. Score Intion untuk Moffle : B.