Tuesday, May 24, 2016

Cookie Clicker Bikin Nagih!

Potion Maker Review

Game Review : Potion Maker (Android)


Potion Maker


Potion MakerPotion MakerPotion Maker, game android keluaran Sinsiroad. Sebenarnya nggak lebih dari sekedar Cookie Clicker. Tapi karena beberapa alasan, game ini cukup nagih. Intion akan membahas beberapa alasan itu.

Potion MakerPotion MakerKawaii Character, salah satu nilai jual dari sebuah game adalah karakternya, dan Potion Maker sudah membabat habis poin itu. Karakter utamanya, Pio dan Tia, bukan cuma kawaii dan sexy aja, tapi alur cerita yang mengantar mereka juga bagus, walaupun cuma secuil. Ada juga karakter-karakter sampingan yang suka ngasih quest yang nggak kalah menantang jempol. Satu hal lagi yang nggak kalah penting, yaitu kostum yang bisa dibeli di shop. Meskipun kebanyakan harus dibeli dengan ruby, yang mana mengarah ke cash shop, tapi kalau sabar ngumpulin ruby setiap hari lama-lama juga dapet.

Portable, gameplay yang nggak rumit membuat Potion Maker jadi gampang untuk dimainkan kapan saja dimana saja. Mungkin lagi nunggu kereta yang selalu telat, bisa sambil main game ini, atau nunggu kereta antri masuk stasiun, bisa main game ini (curhat).

Potion MakerPotion MakerEvent, ini adalah nilai plus untuk Potion Maker, karena normalnya game cookie clicker selesai ketika kita bisa menghasilkan cookie per detik dengan jumlah yang luar biasa. Untuk Potion Maker, ya, mungkin hal itu bisa dicapai dengan menggunakan kucing yang jumlah pemakaiannya terbatas. Tapi Potion Maker bukan cookie clicker biasa, dengan berbagai event yang diupdate secara random, jadi walaupun upgrade sudah mentok semua, tetap ada alasan untuk main. Terlebih lagi, hadiah dari eventnya itu loh, kostum baru dan fairy. Hadiah event itu sendiri aja sudah bisa mempertahankan game ini tetap terinstall. 

Potion MakerPotion MakerPower Up yang membantu dan dapetinnya nggak mustahil. Kadang kita main endless runner game, dan ketika dalam run, senang sekali dapetin power up karena bisa mempermudah run, dapetin banyak score, dan koin untuk dibelanjakan. Sayangnya, game seperti itu orientasinya ke cash shop, wajarlah. Tapi tidak begitu dengan Potion Maker. Ya, power ups bisa dibeli di cash shop, tapi juga bisa didapatkan dari quest, dan questnya juga nggak susah-susah amat. Tips dari Intion, cara menggunakan power up dengan efektif dan mendapatkan keuntungan maksimal : Pertama, dapatkan power up shield, tumpuk sebanyak-banyaknya dengan nyeleasikan quest dari Claire atau Neet. Kedua, kalau shield udah numpuk, pasang satu ingredient paling mahal yang ada, dan mulai pencetin ingredients sampe jempol merah. Pake bantuan kucing biar lebih cepat. Kalau sudah sampai di harga yang diinginkan (misal : 1.000.000), baru dienchance. Dengan adanya shield, apalagi kalau ditumpuk banyak, nggak perlu khawatir bakal gagal. Lakukan terus sampai shield-nya habis, baru mulai quest lagi.

Oke, itu dia yang bisa direview dari Potion Maker. Kekurangan game ini ya mungkin terlalu terbatas, seperti upgradenya, dan cara dapetin ruby yang cuma bisa satu kali sehari, tapi itu cuma masalah trivial. Overall, score Intion untuk Potion Maker : 2.6 / 4 Thumbs.


Cookie Clicker Bikin Nagih!

Potion Maker Review

Game Review : Potion Maker (Android)


Potion Maker


Potion MakerPotion MakerPotion Maker, game android keluaran Sinsiroad. Sebenarnya nggak lebih dari sekedar Cookie Clicker. Tapi karena beberapa alasan, game ini cukup nagih. Intion akan membahas beberapa alasan itu.

Potion MakerPotion MakerKawaii Character, salah satu nilai jual dari sebuah game adalah karakternya, dan Potion Maker sudah membabat habis poin itu. Karakter utamanya, Pio dan Tia, bukan cuma kawaii dan sexy aja, tapi alur cerita yang mengantar mereka juga bagus, walaupun cuma secuil. Ada juga karakter-karakter sampingan yang suka ngasih quest yang nggak kalah menantang jempol. Satu hal lagi yang nggak kalah penting, yaitu kostum yang bisa dibeli di shop. Meskipun kebanyakan harus dibeli dengan ruby, yang mana mengarah ke cash shop, tapi kalau sabar ngumpulin ruby setiap hari lama-lama juga dapet.

Portable, gameplay yang nggak rumit membuat Potion Maker jadi gampang untuk dimainkan kapan saja dimana saja. Mungkin lagi nunggu kereta yang selalu telat, bisa sambil main game ini, atau nunggu kereta antri masuk stasiun, bisa main game ini (curhat).

Potion MakerPotion MakerEvent, ini adalah nilai plus untuk Potion Maker, karena normalnya game cookie clicker selesai ketika kita bisa menghasilkan cookie per detik dengan jumlah yang luar biasa. Untuk Potion Maker, ya, mungkin hal itu bisa dicapai dengan menggunakan kucing yang jumlah pemakaiannya terbatas. Tapi Potion Maker bukan cookie clicker biasa, dengan berbagai event yang diupdate secara random, jadi walaupun upgrade sudah mentok semua, tetap ada alasan untuk main. Terlebih lagi, hadiah dari eventnya itu loh, kostum baru dan fairy. Hadiah event itu sendiri aja sudah bisa mempertahankan game ini tetap terinstall. 

Potion MakerPotion MakerPower Up yang membantu dan dapetinnya nggak mustahil. Kadang kita main endless runner game, dan ketika dalam run, senang sekali dapetin power up karena bisa mempermudah run, dapetin banyak score, dan koin untuk dibelanjakan. Sayangnya, game seperti itu orientasinya ke cash shop, wajarlah. Tapi tidak begitu dengan Potion Maker. Ya, power ups bisa dibeli di cash shop, tapi juga bisa didapatkan dari quest, dan questnya juga nggak susah-susah amat. Tips dari Intion, cara menggunakan power up dengan efektif dan mendapatkan keuntungan maksimal : Pertama, dapatkan power up shield, tumpuk sebanyak-banyaknya dengan nyeleasikan quest dari Claire atau Neet. Kedua, kalau shield udah numpuk, pasang satu ingredient paling mahal yang ada, dan mulai pencetin ingredients sampe jempol merah. Pake bantuan kucing biar lebih cepat. Kalau sudah sampai di harga yang diinginkan (misal : 1.000.000), baru dienchance. Dengan adanya shield, apalagi kalau ditumpuk banyak, nggak perlu khawatir bakal gagal. Lakukan terus sampai shield-nya habis, baru mulai quest lagi.

Oke, itu dia yang bisa direview dari Potion Maker. Kekurangan game ini ya mungkin terlalu terbatas, seperti upgradenya, dan cara dapetin ruby yang cuma bisa satu kali sehari, tapi itu cuma masalah trivial. Overall, score Intion untuk Potion Maker : 2.6 / 4 Thumbs.


Monday, May 23, 2016

This is OUR Badassness! [ENGLISH]

Strike the Blood Review [ENGLISH]

Anime Review : Strike the Blood (24 episodes)


Strike the Blood


A quick notice, since I've done this review so long time ago, and I've changed my review policy, so I'm going to make a slightly different review compared to the old [Indonesian] one, just fitting up some stuff to my current policy.

Strike the Blood
Strike the Blood (2013). Okay, this anime... just finished watching, even though I stopped watching for like 2 weeks, but the after taste when finishing is still haven't changed at all. I'm not even mad, not even sad, I just... don't know what I'm feeling towards this anime, maybe confused? For the storyline, it's good. The girls are also pretty good for ecchi category, even though they're not even touching Highschool DxD's tail. But it's not fanservice that I'm looking for. At the beginning, I was interested by the vampire, and when I found such a badass vampire, I started to watch the series. There's not much I can say about this anime, maybe there's several episodes that're not connected to the main story, also the ero god's ray intervering the fanservice. Overall, this anime is good, the story is OK, and the romance element also deserve a thumb. Score for the anime Strike the Blood : 3.6 / 4 Thumbs.

Character Review


Strike the Blood


Kojou Akatsuki, voiced by Hosoya Yoshimasa. He's the main character, also the 4th progenitor (I don't even know what a progenitor is). He's pretty badass, even though his badassness mostly blocked by Yukina who always claim to be his "monitor", including girlfriend and little sister. As a badass character, Kojou himself is alreadt good, with his signature line : "From now on, this is my fight!" and at that point, right away, he could defeat any kind of enemies, no matter how strong the enemy is. BUT, unfortunately, his badassness had to be blocked by the "girlfriend wanna be" Yukina by her signature line : "No senpai, this is OUR fight!" right after Kojou saying his signature line. Anyway, score for Kojou Akatsuki : A.


Strike the Blood


Himeragi Yukina, voiced by Taneda Risa. Monitor, also imouto and girlfriend of Kojou. I don't know what to say,  is it only me or she is actually exaggerating every single thing? I mean, she's always showing off stuffs like the fact that she is Kojou's monitor. Her other signature line : "However, I am your monitor." really pissing me off. It's like I want to shout in front of her face : "I know dammit! Enough!". She always mention her signature lines in like every single episode, which make this kawaii, sexy and beautiful girl kinda annoying. But hey, everyone's opinion is different, right? Score for Himeragi Yukina : B+.


Strike the Blood


Aiba Asagi, VA : Seto Asami. Now you may say, Aiba Asagi is my favorite female character throughout the whole series. I don't know why or how, I just really like her. She's a female hacker, which is kinda nonsense at least for me. Aiba has a personal assistance in a form of software that I don't know how she acquired it, and his true identity will be revealed later. The thing that I hate from Aiba is that how she really loves Kojou, but her tsundere personality is too damn strong. Aside from my love for Aiba, she's actually really hated y everybody in the entire world. I looked up at some forums and the majority people hate her. I think, what makes her looks bad is that she didn't get enough screen time, which makes her can't show off her cool side. I mean, like Kojou's badass block, she didn't have the chance to do romantic things with Kojou like how Yukina did. Her role on the series is also not really suit for her to be the main female. Well, score for Aiba Asagi : A-.

Okay at this point, you might already checked the Strike the Blood database on myanimelist, and found out that I didn't do the review of  Rihavein La Folia. The reason is because I only translated my old review, and do some arrangement to suit my current policy. I removed the review of some characters to fit the ones that are showed at Strike the Blood myanimelist databse main page. It's not like I don't want to, but I've watched this anime for so long, like two years ago, and I don't have enough time to rewatch and refresh my memories about this anime. So, I'm really sorry about this missing character review.

Images from myanimelist.net