Saturday, January 31, 2015

Sosialisasi PTN

Virtual up Comedy

Sosialisasi PTN

Assalamu'alaikum wr wb

Sudah setahun kali ya gua nggak update blog lagi.. Yah, beginilah sibuknya kelas 12, apalagi akselerasi yang ngejar semester.
Sesuai dengan judul, berkaitan dengan kelas 12, yang mana sebagian besar siswa dan siswi SMA impi-impikan ketika lulus dari sekolahnya, yaitu masuk PERGURUAN TINGGI NEGERI.

Ya, semua orang pasti pengen masuk lewat jalur undangan, alias SNMPTN. Tapi judul "jalur undangan" nggak cocok sama kenyataanya, kenapa? Karena nyatanya sekolah yang musti ngirimin segala macam data ke PTN yang dimaksud, biar nanti dia yang nyeleksi. Terus undangannya dimana?

Kalo udah kelas 12 tuh, pasti banyak banget yang namanya sosialisasi dari perguruan tinggi, terutama yang negeri. Anehnya, perguruan tinggi negeri ini kan ya udah jelas lah, terkenal ke seluruh Indonesia, PTN kayak UI, UGM, UNPAD, ITB, dkk. Itu kan udah banyak lah yang ngimpiin, tapi masih aja dia datengin ke sekolah-sekolah. Malah perguruan tinggi yang nggak punya nama nggak pernah bikin sosialisasi, akhirnya jadilah bahkan gua pun nggak tau perguruan tinggi apa aja yang nggak punya nama.

Yang namanya sosialisasi itu sudah jadi sahabat akrab gua dan teman-teman sekelas. Karena sehari bisa 2x sosialisasi, dan seminggu bisa 4-5 kali mahasiswa dateng ke kelas, membicarakan tentang perguruan tinggi mereka. Dan ini merupakan simbiosis mutualisme bagi kami, para siswa. Kenapa? Karena sosialisasi ini makan waktu jam pelajaran, yang artinya, guru nggak akan masuk ke kelas mengisi jam pelajaran kalau ada PTN yang lagi sosialisasi di kelas itu, mau jam pelajaran guru tersebut sudah habis ataupun belum, kalau ada sosialisasi PTN, nggak akan diganggu gugat tuh kelas, termasuk sama guru killer.

Di Virtual comedy sebelumnya gua udah ngebahas soal guru B. Indonesia gua yang killer abis. Tapi berkat sosialisasi, udah 2 minggu dia nggak masuk kelas gua karena ada sosialisasi. Gua bersyukur banget adanya sosialisasi.

Sosialisasi perguruan tinggi nih udah menjamur ya, tiap hari ada aja PTN yang masuk kelas. Seolah jadwal pelajaran ganti, kalo biasanya jam pertama matematika, ini jadi "UGM", nanti pelajaran keduanya "UI", terus istirahat, pelajaran ketiga "UNSRI", istirahat lagi, pelajaran ke 4 "ITB", terus pulang, besoknya jam pertama "UNAIR", dst.

Adanya sosialisasi sangat membantu ya, bukan cuma supaya kita bisa ngerti dan paham mengenai PTN yang disosialisasikan, seperti yang gua bilang, kita bisa skip ad jam pelajaran. Pernah sekali, jam pelajaran terakhir itu Biologi, ulangan lagi, gua nggak siap. Disitulah gua berdo'a supaya paling nggak ada sosialisasi lah di jam biologi, mau PTN, PTS, Kedinasan, Poli teknik, terserah yang penting sosialisasi aja! Udah, aman gua!

Kalo soal PTN, kita selalu dihimbau untuk memilih perguruan tinggi dan jurusan yang bervariasi ya, jadi kalo bisa 1 kelas tu PTN jangan ada yang sama, supaya jalur undangannya bisa masuk semua. Tapi walaupun begitu ya tetep aja banyak yang sama, kayak angkatan gua, 7 orang milih kedokteran UNILA, 4 orang milih teknik sipil UNILA, dsbg. Tapi ada 1 orang yang entah nggak punya temen, entah nggak ngerti soal PTN, entah nggak ngimbang orang, atau gimana gitu. Dan orang itu adalah gua. Dari sekian banyak murid kelas 12 di SMA gua, gua satu-satunya orang, yang milih kedokteran UNAND. Tau UNAND nggak? Universitas Andalas, universitas pertama dan peringkat pertama di luar pulau Jawa. Tapi kenapa nggak ada yang kenal?? Padahal gua tinggal di Lampung, Lampung juga kan di Sumatera, T.T

Well, tapi ya syukur si nggak ada yang nyamain ke Andalas, jadi nggak ada saingan untuk SNMPTN-nya :P

Segitu aja soal sosialisasi PTN, gua Kahfi Akahito, wassalamu'alaikum wr wb

Sunday, December 28, 2014

Kilanait

Virtual Novel - Kilanait

Kilanait : Terungkapnya Fakta



-setahun berlalu-
DRAP DRAP DRAP
BUK
“dua lagi ada di atas. Cepat kejar!” perintah Victor.
“siap pak!” jawab anak buahnya.
Aksi kejar-kejaran terjadi antara anggota kepolisian dengan kilainait. Rupanya setelah penyelidikan panjang, akhirnya pihak kepolisian berhasil membuktikan dengan sangat meyakinkan bahwa mereka bersalah.
Tak membutuhkan waktu lama, ketiga anggota kilanait berhasil tertangkap. Ketika diinterogasi muncul lah sebuah keanehan dimana ketiga anggota kilanait itu meneriakkan hal yang memusingkan.
“apaan sih nih?! Lepasian gue! Gue bukan penjahat!” teriak Jeremy.
“apa-apaan ini? Kenapa kalian menangkap kita? Sebenarnya salah kita apa?” Tanya Anderson panik.
“salah kalian?! Apa kalian gak punya kaca, hah? Kalian sudah membunuh puluhan orang hanya untuk kalian jual organ dalamnya. Kalian masih bertanya apa salah kalian?! Keterlaluan!” jawab Victor emosi.
“apa?! Jangan tuduh sembarangan ya, pak! Kami gak pernah melakukan hal seperti itu” Crystal angkat biacar. Tidak terima dengan penyataan yang dituduhkan kepadanya dan teman-temannya.
Steven hanya beridiri di dekat jendela sembari memperhatikan kesaksian mereka yang membingungkan para polisi. Pasalnya bukti-bukti yang mereka kumpulkan sudah sangat kuat untuk memenjarakan ketiga anggota kilanait.
“kalau kalian tidak percaya, kalian bisa menelpon menejer saya untuk membuktikan alibi-alibi saya saat kejadian berlangsung” kata Crystal.
Pihak kepolisian pun melakukan saran tersebut dan mereka dibuat bingung kembali karena ternyata benar bahwa Crystal berada di lokasi pemotretan pada saat semua kejadian tersebut terjadi. Begitu pula dengan Jeremy dan Anderson.
“fufufu. Sayangnya mereka hanya meminjam, kau tahu? ‘hyena’ itu namaku, buka nama model itu. Sayang sekali ya, Stev.” Sebuah suara menginterupsi Steven yang tengah memikirkan apa sebenarnya yang sedang terjadi. Ketika Steven menengokkan kepalanya ke jendela, ia melihat tiga orang yang berdiri dengan gagahnya di bawah cahaya rembulan sehingga sulit dikenali.
“bulan purnama yang indah ya, Mr.Brock.” senyum meremehkan terlihat dari mulutnya tak tertutupi bayangan.
“kalian” geram Steven. Steven bergegas keluar dari ruangan tersebut diikuti tatapan heran dari para polisi di sana.
Sesampainya di atas gedung yang sama dengan tiga orang tadi, Steven langsung berkata “siapa kalian?! Apa maksud kalian tadi, hah?!” dengan lantang dan sarat akan emosi.
“hoo, perkenalkan. Aku bloodyfreak” kata salah seorang yang memikul dua bilah pedang di punggungnya.
“aku jagermeister” kata salah seorang yang melengkapi dirinya dengan berbagai jenis senjata api.
“kayaknya tadi aku udah bilang kalo hyena itu namaku” kata gadis berperawakan mungil yang–sepertinya–seluruh tubuhnya dililit oleh rantai–terlihat dari cela-cela jubbah hitamnya yang berkibar.
“jadi maksud kalian itu kilanait? Kilanait yang sesungguhnya?” Tanya Steven setenang mungkin.
“kami menamai diri kami kilanait karena kami berkerja di bawah cara rembulan yang menciptakan bayangan yang dapat menutupi semua aksi kami” jelas jagermeister.
“oh, jangan diartikan secara harfiah, Mr.Brock.” lanjut bloodyfreak.
“apa mak–“
“kamu bisa tanya bosmu itu nanti. Kami banyak urusan. Sampaikan salamku untuk Diana ya.” Lalu mereka hilang ditelan kegelapan malam, menyisakan sebuah tanda tanya besar bagi pihak manapun yang mengejar mereka.
-di lain tempat-
“ck, why are you so great, even since five years ago, hyena? You piss me off!” teriak satu-satunya makhluk hidup di sana.
“kamu dengar tadi? Mereka tahu tentangmu, Diana.”
“shut up. And do your duty, Stev.”

Sunday, December 21, 2014

The Ga Jadi

Virtual Comedy - The Ga Jadi

The Ga Jadi : Hari Ibu



“Coy, coy, coy, coy, coy, coy” serbu Dika heboh. [Gue: sekali aja ngapa ngomongnya, pegel nulisnya neh. | Dika: maaf kanjeng ratu *sujud-sujud minta duit/?*]
“Paan sih lo? Tau yang namanya ngeganggu gak” kata Jaya gak kalah nyolot.
“Ganggu itu adalah sebuah kata yang terdiri dari huruf –“
“Halah berisik. Jadi sebenarnya lo mau apa ke sini?” Tanya Dirga memustus sambungan teleponnya pak haji.
“Gue cuma mau ngomong kalo sekarang hari ibu” kata Dika sok-sok polos ceritanya.
“Terus?” Tanya Jaya dan Dirga kompak.
“Gak jadi.” Jawab Dika [Gue: yak, sekian dari gue. | The Ga Jadi: Gila, pendek banget! | Gue: salah Dika lah. Kan dia langsung bilang gak jadi, ya udah tamat berarti. *Dika diseret dan langsung dikeroyok masa. R.I.P Dika*]
“maksud gue kita kemana gitu yuk nyari kado buat ibu-ibu pengajian” kata Dika setelah kabur dari keroyok masa.
“ngapa yang dikasih ibu-ibu pengajian? Emak lo kagak dikasih?” Tanya Jaya switdrop ceritanya.
“ibu gue mah dah dapet yang sepe sial dari gue” jawab Dika dengan senyum bangga. [Dika: oy! Itu ngapa dipisah sepe ama sialnya -_- | Gue: terlanjur ._.]
“oke deh kalo gitu. Ayo cabut, keburu panas nih” kalo yang ini Dirga yang jawab. Biasalah anak orang kaya gak mau item dia.
Oke di sekip aja ceritanya dah pada muter-muter beli kado, udah di bungkus-bungkusin juga ceritanya.
“oke sekarang kita ke masjid trus ngasihin kado-kado ini ke mereka” binar semangat terpancar jelas di ketiga mata anak sma ini. Dengan segera mereka bergegas menuju masjid di komplek rumah mereka [the ga jadi: kok jadi baku-baku gimana gitu sih bahasa lo? | Gue: itu dibajak ._.]
Pas mereka nyampe masjid, mereka ngeliat hal yang benar-benar membuat mereka syok. Apakah gerangan hal tersebut. Mari kita saksikan setelah yang satu ini.
“kok, kok, kok…. Kenapa begini…” kata Dika syok berat dan abis.
“ini gak mungkin. Ini pasti cuma ilusi. Pasti ini mimpi” kayaknya yang paling gak terima si Jaya deh.
“kenapa… kenapa…” ß Dirga
“KENAPA MALAH BAPAK-BAPAK SEMUA?!” nah kalo yang ini rame-rame ngomongnya, kenceng pula ampe hewan ternak tetangga pada nengok semua.
“kalo kayak gini sih fix ga jadi ini” kata Dirga sambil ngehembusin nafas lelah biar kayak di manga-manga gitu.
“udah yuk cabut” usul Jaya.
“terus hadianya?” Tanya Dika
“sumbangin ke panti” jawab Dirga ma Jaya kompak [Gue: ciye ciye, jadi kompak neh. Ehem ehem, kayaknya ada sesuatu yang kalian sembunyiin nih. Kasih tau dong~ | Dirga Jaya: mau tau? | Gue: mau dong. | Dirga Jaya: *ngeluarin permen ma coklat dari balik punggung masing-masing | Gue: kyaa, gue mau dibunuh!!! | Dika: pada sarap -_-]
“sungguh suci sekali hati kalian nak” kata Dika terharu. Setelahnya Dika pun tewas ditempat akibat serangan permen dan coklat.
.
.
.
Sorry kesibukan anak kelas 3 bikin aku gak sempet buka lappy. sorry juga kalo banyak typo. buat kilanait minggu ini di post. thanks.