Saturday, July 13, 2013

Shinigami half Vampire chap.1

Chapter 1 : The Young Master and the Maid

17 July 2013

“aku pulang..” kata tuan muda Kurei sembari menutup pintu.
Rin menyambut kedantangan tuan muda nya.

“AAAHHHH!!” Rin berteriak begitu melihat keadaan tuan muda Kurei.
“a, apa yang terjadi tuan..??” tanya nya panik.
“ah, tidak apa-apa...” jawab tuan muda Kurei dengan santai.
Rin menggelengkan kepalanya.

“apa tuan terlibat perkelahian..??”
“tidak, tidak ada perkelahian, aku  bilang tidak apa-apa..”
“tidak,  tuan..”
Rin memeluk tuan muda Kurei sambil menangis.

“meeaaoww..”
Seekor kucing muncul dari balik tuan muda Kurei. Kucing itu mengelus-elus kaki Rin. Kucing itu kurus, bulu nya berantakan dan kotor penuh darah.

“ah...” Rin menyadari kucing yang mengelus kakinya.
“aku memungut kucing ini..” jelas tuan muda Kurei.
“kucing yang malang..”
Rin mengangkat kucing itu dan menggendongnya. Rin tersenyum melihat kucing mungil itu.

“sudah jangan menangis lagi..” tuan muda Kurei mengusap air mata Rin.
“iya tuan..” Rin tersenyum manis dengan kucing mungil dalam gendongannya.

Tuan muda Kurei tinggal di sebuah rumah mewah bergaya modern di tengah hutan. Satu-satunya yang menemani hanya Rin, pelayan pribadi nya yang setia.

Malam hari tiba, tuan muda Kurei dan Rin tinggal di tengah hutan, tanpa satu pun penjagaan.
“Rin, apa yang kau sediakan untuk makan malam..?”  tanya tuan muda Kurei yang dari tadi memperhatikan Rin di dapur.
“a, ah, mungkin spaghetti..?” jawab Rin.
“boleh juga, sini aku bantu” kata tuan muda Kurei yang langsung menggulung baju lengan panjangnya.
“jangan tuan, biar saya saja..” larang Rin.
“haha, kau tidak tau ya..?” tuan muda Kurei tersenyum kecil.
“ta, tau apa tuan..?”
Tuan muda Kurei mulai memasak dengan cekatan. Ia mengambil pasta, dan merebusnya. Sambil menunggu, ia mengolah bumbu tambahan yang lain.

“e, eh...” Rin terpaku melihat keahlian tuan muda Kurei memasak.
“kenapa diam saja?” tanya tuan muda Kurei sambil masih memotong-motong bawang.
“tu, tuan, itu bawang!!” teriak Rin.
“terus kenapa..?”
“Vampire kan lemah terhadap bawang..?!”
“ahaha.... aku lupa..” jawab tuan muda Kurei dengan santai.
“biar saya saja yang memasak tuan..”
Rin mendekat mencoba mengambil pisau dari tuan muda Kurei. Tapi tuan muda Kurei menghindar.

“sudah tidak apa-apa.. aku juga bisa masak..” kata tuan muda Kurei.
“tidak.. biar saya yang lakukan..”
Rin berusaha meraih pisau itu, namun tuan muda Kurei terus mengelak.

“BRUK”
Karna saling beradu tenaga, akhirnya mereka terjatuh.

“uugh..” Rin terjatuh di pangkuan tuan muda Kurei.
“ma, maaf tuan..”
Dengan sigap Rin langsung berdiri.

“ahaha...” tuan muda Kurei tertawa dengan santai.
“maaf..”
Rin tertunduk malu, wajahnya memerah.
“tahun 1978, peperangan pecah diantara kami, Vampire dengan Shinigami...”
“7 tahun perang itu berlangsung, dan berakhir tahun 1985, dimenangkan oleh mereka para Shinigami..”
“usai perang, mereka terus memburu Vampire yang tersisa...”
“karna itu lah kami membiarkan Kurei tinggal sendirian...”

Seorang wanita bercerita di sebuah ruang tamu yang hanya diterangi beberapa cahaya lilin yang redup. Terdapat 2 orang laki-laki dan  seorang wanita yang baru saja becerita di ruangan itu. Wanita itu bernama Hana Akuma, dan pria di sampingnya adalah Kei Akuma. Mereka tidak lain adalah orang tua dari tuan muda Kurei.

“tapi bukankah berbahaya membiarkan anak umur 16 tahun tinggal sendirian..?” tanya seorang laki-laki yang bertubuh besar, dengan janggut yang tipis sehabis dicukur.

“ia tidak sepenuhnya sendirian..” jawab Mistress Hana.
“ia ditemani pelayan pribadi nya.. seorang gadis seumurnya..” lanjut Master Kei.
“apa yang bisa dilakukan seorang gadis pelayan..? tanya laki-laki tadi.
“dia bukan gadis biasa..” jawab Master Kei.
“dia.... Shinigami..” lanjutnya.
“APA??!!!” laki-laki itu kaget,
“kau membiarkan anak mu tinggal dengan seorang Shinigami??!!” tanya nya lagi.
“jangan khawatir..” jawab master Ken dengan tenang.
“kami mengadopsi gadis itu dari panti asuhan sewaktu berumur 6 tahun, mereka menemukannya di hutan, sepertinya di tinggalkan orang tuanya..”  jelas Mistress Hana.
“tanda Shinigami kami temukan di punggunyna, tidak ada satu pun pengasuh di panti asuhan menyadari nya..” lanjutnya.
“begitu pun gadis itu sendiri, ia tidak menyadari sama sekali kalau dirinya adalah seorang Shinigami..” ujar Mistress Hana.
“lalu..?” tanya laki-laki itu lagi sembari meletakkan gelas kopi di meja tamu itu.
“saat umurnya 12 tahun, kami memberitahukan bahwa ia adalah seorang Shinigami, musuh abadi dari ras kami..” lanjut Mistress Hana.
“kami meminta nya menandatangani perjanjian ini dengan darah nya..” tambah Master Kei.
Master Kei menunjukkan kertas dengan bercak darah di bagian bawahnya, dan menyerahkannya ke laki-laki bertubuh besar itu.

“hmm..” laki-laki itu menerima dan membacanya.
“isinya menyatakan bahwa Rin Akuma, sebagai seorang Shinigami, akan menjadi bagian dari keluarga Akuma, dan akan melindungi keluarga Akuma sepanjang hidupnya, meliputi keturunannya, berkewajiban melindungi keluarga Akuma,  dan tidak akan berkhianat dengan alasan apapun..” jelas Master Kei.
“perjanjian yang menarik..” ujar laki-laki itu sembari mengelus dagunya yang baru dicukur.
“tapi kau tahu...” lanjut laki-laki itu.
“Shinigami tidak pernah bisa dipercaya...”
Wajah laki-laki itu terlihat serius menatap ke Mistress Hana dan Master Kei.




***

1 comment: