WAR OF LOVERS - PART SEVEN
TEET... TEET...."Sakura, udah bel tuh. Ke kelas yuk!" ajak Hana. Hana dan Sakura kini sedang berada di halaman belakang sekolah. Sedang apa? Hana sedang menemani Sakura yang sedang mencari... "Entar dulu. Kalungku belum ketemu." rupanya kalung Sakura hilang saat dia sedang lari-lari di taman. "Tapi ini udah bel, Sakura..." kata Hana. "Ya udah kamu duluan aja. Sekalian ijinin aku ya, tolong." kata Sakura tanpa mengalihkan pandangannya dari semak-semak. "Hhh, ya udah. Aku duluan ya, ciao." Sakura masih terus mencari kalungnya di sekitar semak-semak. Tiba-tiba saja... "Nih!" kata sebuah suara yang tidak asing lagi di telinga Sakura. "Eh?" Sakura kaget karena tiba-tiba saja kalung yang dari tadi ia cari-cari kini telah berada di depan matanya. "Maka-sih..." kata Sakura sedikit kaget melihat siapa sosok yang telah menemukan kalungnya. "Loh, Mada? Kok masih di sini? Gak ke kelas?" Ya, Mada. Seorang anak dari pemilik perusahaan terbesar di Jepang kini berdiri di depannya --bukannya duduk di dalam kelas. "Kamu sendiri masih di sini. Nyari kalung kan? Nih, tadi aku nemu di semak sebelah sana." kata Mada sambil menunjuk ke arah semak-semak yang ada di belakangnya. "Makasih ya, Mada." kata Sakura tersenyum tulus. "Ya udah aku ke kelas dulu. Kamu gak ke kelas?" tanya Sakura. "Nanti. Aku masih ada urusan. Oh ya, pas istirahat nanti mau nemenin aku makan di cafetaria?" tawar Mada. "Boleh. Ya udah, aku duluan ya. Daah.." Sakura berlari meninggalkan Mada sambil melambaikan tangannya. Mada tersenyum penuh arti melihat Sakura yang melambai ke arahnya.
[SKIP TIME]
"Sakura, Sakura!" teriak Mada dari salah satu meja di cafetaria yang berada di dekat sudut ruangan sambil melambai ke arah Sakura yang berada di depan salah satu food court dengan senampan makanan dan minuman. "Maaf, udah lama nunggu ya?" kata Sakura seraya mendaratkan diri di sebuah kursi di seberang tempat duduk Mada. "Ah, enggak kok." kata Mada sambil tersenyum. "Oh ya, yang tadi pagi makasih ya." kata Sakura. "Kan tadi pagi udah bilang. Tapi iya, sama-sama." balas Mada. Mereka pun asik bercengkrama sampai tak sadar bahwa ada dua pasang mata yang memperhatikan dari kejauhan. 'the war is beginning, my juniors/seniors'
.
.
.
Hehehe, ada kangen gak? Gak ada? Ya sudah. Btw, i'm so sorry kalo ada yang gak puas sama cerita ini, apalagi setelah minggu kemaren gak ngepost eh taunya pas ngepost cuma segini, pasti amat teramat mengecewakan. Yah, namanya juga manusia dengan sejuta kesibukannya, jadi maklumi sajalah, hehehe :D
No comments:
Post a Comment