Tuesday, February 25, 2014

Good Old Games to Begin Using Regional Pricing

Good Old Games to Begin Using Regional Pricing


The Witcher II

Good Old Games to Begin Using Regional Pricing

"According to a recent post on its site, GOG.com will begin offering regional pricing for several of the larger titles releasing this year, meaning games could see a price bump in some countries.

The cost of a game can vary wildly from region to region, but GOG sought to avoid that situation by selling all of its games for a single price wherever you are in the world. That won’t be the case much longer though, as GOG.com referenced the regional pricing for The Witcher 2 across the US, UK, EU and AUS as an example of the method it will be adopting…
Good Old Games to Begin Using Regional Pricing
According the GOG.com this method is needed in order to attract the bigger studios, who don’t want to lose out by selling games for US prices in other territories. The news post said that it is “in order to bring you new titles from fantastic bigger studios. Since we don't accept currencies other than USD on GOG.com right now, we'll be charging the equivalent of the local price in USD for these titles.

“We wish that we could offer these games at flat prices everywhere in the world, but the decision on pricing is always in our partners' hands, and regional pricing is becoming the standard around the globe. We're doing this because we believe that there's no better way to accomplish our overall goals for DRM-Free gaming and GOG.com.”

What this means for gamers is that in all likeliness pricing is going to go up for territories outside the US, or it wouldn’t have been in the publisher’s interest to get it changed in the first place. Still, at least GOG is sticking to its DRM-free ideals, taking a moment to soften the blow by announcing that three big titles would be arriving soon. It’s all hush hush and NDAs at the moment, but GOG could say that it’s two RPGs and a strategy game. As with The Witcher 2, buying or pre-ordering these games will allow you to bag a free game as well."

source - Game-Debate

Monday, February 24, 2014

Benteng Van Der Wijk

Virtual Comedy

Kehidupan orang Belanda di Benteng Van Der Wijk

Assalamu'alaikum wr wb

Virtual up Comedy, gua buat konsepnya "Virtual Comedy", jadi segala macem tulisan yang bisa bikin ketawa termasuk didalamnya.
Anyway, udah pernah ke benteng ini? Kalo belum, cobain aja kesana, masih banyak peninggalan Belanda.
Benteng Van Der Wijk
Sebelumnya gua ceritain kisahnya gimana bisa sampe ke benteng Van Der Wijk, itu karena ada acara judulnya Outbound untuk kelas Akselerasi (kelas gua). Nah di event ini, kita pergi ke DIY Yogyakarta, berangkat tanggal 17 Februari 2014. Gua nggak akan bahas disini, nanti gua bahas di posting selanjutnya.

Anyway, nggak banyak bicara, gua mau sharing picture tentang benda-benda peninggalan orang Belanda di benteng Van Der Wijk, Check it out!


Benteng Van Der Wijk
Tim Elite Belanda
Benteng Van Der Wijk
Tempat Latihan Tentara Belanda
Benteng Van Der Wijk
Satwa liar dalam benteng Van Der Wijk ASLI (patungnya)
Benteng Van Der Wijk
Panggung orgen tunggal versi Belanda kalo ada tentara yang nikahan
Benteng Van Der Wijk
Pemandian Tentara Belanda, ada Buaya nya

Kalo yg ini fotonya pake kamera HP (3MP), jadi kualitasnya kurang.

Benteng Van Der Wijk
Curhatan orang Belanda galau di dinding benteng

Benteng Van Der Wijk
Energy Drink orang Belanda, 100% cincau

Benteng Van Der Wijk
Stop Kontak orang Belanda, ada On/Off nya
Benteng Van Der Wijk
Gudang TokoBagusnya orang Belanda

Sunday, February 23, 2014

WAR OF LOVERS

WAR OF LOVERS - PART FOUR

MADA POV
Haah, bosen nih cuma lagi males keluar. Buruan dong belnya, bete banget gak ada kerjaan. Main game aja kali ya? sekalian ninggiin high score. Aku pun memainkan game yang lagi marak saat ini. Duh, siapa sih yang gak kenal sama game yang satu ini,fl**y B**d --ada yang gak tau, yang kudet atau yang tinggal di pedalaman contohnya-- Aku pun mengambil iPhone ku dan memilih aplikasi yang ku sebutkan tadi (karna takut dibilang promo jadi aku nulis sekali aja ya :D). "Eh, barusan gue liat cewek, cakep bener dah..." "Liat dimana lo?" "Di ruang kepsek, kayaknya sih murid baru" "Kelas berapa?" "Mana gue tau, cuma kayaknya sih kelas 11 gitu" "Serius? Ah, gue harap dia masuk kelas kita" "Tapi yang aku denger dia masuk ke kelas 11.3." "Eh? Masa? Huh, dunia memang gak adil" Jadi ada anak baru masuk kelas 11.3? Kepo nih, entar samperin ah~ "Ya, anak-anak, matikan HP kalian, kita akan memulai pelajaran. Ck, padahal belum nyampe high score nih
--saat istirahat--
"Mada, mau kemana? Buru-buru amat?" tanya temanku, sebenarnya sih dia ketua kelas
"Mau ke kelas 11.3, kepo pengen liat murid baru. Duluan ya, dah.."
Aku berjalan menyusuri koridor kelas dan berbelok di ujung jalan, menyusuri beberapa kelas di sana hingga menemukan papan yang bertuliskan '11.3'. Ah, itu dia kelasnya. Eh, bukannya itu kak Syahmil? Kayaknya dia mau ke kelas 11.3 juga deh. Ah, dia liat ke sini, tunggu kenapa fokus matanya bukan ke aku? Ketika aku menengok ke belakang aku menemukan Zaki dan sahabatnya menuju ke arah yang sama denganku. Yah, kayaknya bakal rame nih. Huft... Yang bisa kulakukan hanya menghela nafas sembari terus berjalan menuju kelas 11.3. Kenapa pada berhenti di depan kelas? Eh, kenapa pada manggut-manggut? Ngajak bareng mungkin? Ah, iya in aja deh.
"Ano, maaf mengganggu. Apa di sini ada anak yang bernama Sakura?" tanya kak Syahmil. Loh? Sastrawan yang satu ini tau darimana nama si murid baru? Entahlah, mungkin dia liat data OSIS. Tapi emang boleh? Dia kan udah gak jadi ketos lagi. Ah, udahlah gak usah dipikirin. Tapi aku masih kepo nih, dia tau darimana ya?
"Ya, ada apa ya?" Uoh, suaranya lembut banget. Harus liat, harus liat. Wah, pasti dia bidadari yang turun dari kayangan. Malaikat --aku-- dan bidadari --Sakura-- emang suatu kombin yang pas banget. Ah, Tuhan emang selalu memberikan yang terbaik. She must be mine. Ah, tapi pertama aku harus nyingkirin mereka --Zaki dan Syahmil-- dulu nih. Kalau diliat dari cara mereka natap Sakura sih, kayaknya mereka suka juga sama Sakura. Khu khu khu, kayaknya sang malaikat akan bereinkarnasi menjadi seorang iblis untuk membasmi dua makhluk menyedihkan ini. Khu khu khu~

SYAHMIL POV
Perpustakaan di sini emang selalu update, bahkan manga sekalipun. "Syahmil, kamu tau kalau di sekolah ini ada anak baru?" tanya si penjaga perpustakaan. Yah, well, aku sering ke sini sih makanya kita deket. "Anak baru?" tanyaku balik sembari mengalihkan pandangan dari buku yang tengah ku baca ke si penanya. Wajar sih kalau aku nanya, habis aku gak tau kalau ada anak baru. "Iya, adik kelasmu sih. Anaknya cantik, baik pula. Kalau gak salah namanya Sakura." terang si penjaga perpus "Bu Ine tau darimana?" "Tadi ibu ketemu waktu dia mau ke ruang kepala sekolah. Kita sempat kenalan sebentar tadi." jelas bu Ine, penjaga perpus. "Oh, gitu. Hm, makasih ya infonya." kataku sambil mengulum senyum. "Ah, kalau gitu ibu kembali ke tempat jaga dulu ya. Nanti kalau sudah bel ibu beritau" aku hanya menganggukkan kepalaku sebagai jawaban dan kembali memfokuskan diriku ke bacaanku. Tidak lama setelah itu aku mendengar suara bu Ine yang berkata bahwa bel telah berbunyi. Aku pun membereskan buku-buku yang ku baca tadi, berdiri, mengucapkan terima kasih dan pergi meninggalkan lautan buku (baca:perpustakaan) menuju kelas.
--saat istirahat--
Ah, berhubung kelasku --12.1-- hanya berbeda dua kelas dengannya, lebih baik aku menegoknya. Sebagai senpai yang baik, tentu menyapa murid baru yang merupakan adik kelasnya adalah suatu keharusan. Tapi sepertinya acara sapa-menyapa ini tidak akan kulakukan sendirian. Dari arah yang berlawanan aku melihat Mada berjalan seorang diri dan tidak jauh di belakangnya terdapat Zaki dan sahabatnya. Bisa ku pastikan mereka bertiga ingin melihat murid baru juga mengingat bahwa Mada itu kepo dan sahabat Zaki adalah seorang yang memiliki tingkat kepo yang sangat tinggi. Setelah saling angguk-mengangguk --meskipun aku tak tau maksudnya apa-- kami mendekati kelas itu. Aku, yang notabene anak tertua diantara mereka --sekaligus satu-satunya diantara mereka yang tau namanya-- bertanya kepada anak kelas 11.3. Alangkah terkejutnya aku, ketika aku melihat Kanade versi manusia berambut hitam di kelas itu. Ah, aku kebanyakan baca manga jadi berkhayal terlalu tinggi. Tapi kalau dilihat-lihat mirip juga sih sama Kanade. Ah~ seperti aku harus mulai melupakanmu, oh idolaku Kanade, karena aku sudah menemukan sosok yang mirip denganmu. Kau harus menjadi milikku, Sakura sayang. Sepertinya kebiasaanku untuk tersenyum akan segera terganti dengan sebuah seringai karena aku lihat dua kouhai ku ini juga menyukainya. Yah, mau bagaimana lagi. Jelas aku harus menjauhkan si kowai shota dan iblis ini dari Kanade ku tercinta bukan?
END POV


Ketika itu Sakura hendak menghampiri si gerbang sekolah, mengingat sekarang sudah jam pulang sekolah, hingga tiba-tiba saja seseorang --tidak, tiga orang-- datang menghampirinya--
"Halo, Sakura"
--dengan bling-bling namun masih menyimpan aura hitam disekitar mereka, membuat Sakura agak merinding.
"Ha-halo." balas Sakura gugup. Ukh, harusnya aku nunggu Hana pulang ekskul aja kalau tau bakal begini, batin Sakura. "A-ada ap-apa ya?" tanya Sakura takut-takut.
"Tidak apa." balas Mada. "Mau pulang bareng?" tawar Zaki. "Tenang saja, diantar sampai rumah dengan selamat kok." Jelas Syahmil.
Sepertinya hari-hariku di sini akan sulit, sangat. Batin Sakura
.
.
.
Huft, Chapter empat selesai. Buat semua penggemar War Of Lovers --meskipun aku gak yakin ada penggemarnya sih-- aku mohon maaf banget nih, karena mulai hari ini aku ngepost ini cerita cuma hari Sabtu atau Minggu doang --abis mau UTS sih-- jadi aku minta maaf banget yah. Jaa~ matta ashita~